06 September 2008
Seberkas Kota Lumajang
Tidak semua orang yang berwarga negara Indonesia mengenal daerah seluruh Indonesia.
Setiap orang bertanya, " bapak/mas .. berasal dari mana?" dengan tegas " Lumajang" .... ada yang berpikir Lumajang di Madura, Jawa tengah walah pokoknya geografinya jelek kali.
Kesimpulan, hampir semua orang tidak mengenal kota Lumajang.
Berangkat dari pemikiran tersebut, saya terlintas keinginan menyampaikan tentang Lumajang.
Hampir semua pecinta alam seluruh Indonesia yang pernah mendaki puncak Mahameru Semeru (3676 mdpl) menyatakan bahwa puncak tersebut berada di daerah Kabupaten Malang. Padahal secara geografis puncak Mahameru berada di kabupaten Lumajang.
Maka, saya ingin mendekatkan para netter dengan keberadaan, sejarah dan potensi wilayah kota Lumajang.
Dengan tumbuhnya pendekatan etnis tentang Lumajang, dinilai berada di kawasan Tapal Kuda dengan etnis dan budaya Madura yang dominan.
Lumajang Tempo Doeloe
Dalam perspektif kesejarahan, Lumajang pernah memainkan peran yang penting dan strategis baik dalam era kerajaan Kadiri maupun era kerajaan Majapahit.
Pada zaman kerajaan kediri (kadiri) lumajang berdiri sebagai sebuah kadipaten yang subur dan makmur gemah limpah loh jinawi yang menjadi daerah penyangga di wilayah timur, dan sebuah catatan prasasti mula malurung menegaskan keberadaan Lamajang alias Lumajang.
Prasasti Mula Manurung ditemukan pertama kali pada tahun 1975 di Kediri. Prasasti ini berangka 1977 tahun Saka, yang terdiri dari 12 lempengan tembaga .
Pada lempengan VII halaman a baris 1 - 3 menyebutkan " Sira Nararyya Sminingrat, pinralista juru Lamajang pinasangaken jagat palaku, ngkaneng nagara Lamajang " yang artinya : Beliau Nararyya Sminingrat ( Wisnuwardhana ) ditetapkan menjadi juru di Lamajang diangkat menjadi pelindung dunia di Negara Lamajang tahun 1177 Saka, setelah diadakan penghitungan kalender kuno maka diperoleh tanggal 14 Dulkaidah 1165 atau tanggal 15 Desember 1255 M. Maka setiap tanggal 15 Desember diperingati Hari Jadi Kota Lumajang atau biasa dikenal HARJALU.
Kerajaan Majapahit yang tumbuh pada tahun 1400 Masehi dibawah kepempinan Raden Wijaya merupakan buah perjuangan beberapa pemimpin tanah jawa. Seperti ronggolawe (adipati tuban), arya wiraraja (adipati sumenep) termasuk juga Pangeran Nambi. Mereka bersatu untuk menyamakan visi dan misi dalam cita-cita untuk membangun satu kerajaan besar, berdaulat, makmur dan jaya membawa nama harum nusantara hingga ke mancanegara.
Setelah Majapahit berdiri di puncak keemasannya justru intrik-intrik politik di lingkaran kekuasaan begitu besar sehingga lahirlah kemudian pemberontakan Ronggolawe, pemberontakan Sora dan pemberontakan Nambi.
Pemberontakan Patih Nambi tergolong pemberontakan terbesar dan dikenal pula sebagai Pemberontakan Lamajang. Patih Nambi yang merupakan putra adipati Lumajang dituding melakukan makar lantaran memilih berdiam di Lumajang pasca wafatnya sang ayah Nararyya Kirana. Untuk menghadapi superioritas pasukan majapahit Nambi membuat benteng pertahanan (biting) dan mengerahkan prajurit-prajurit lumajang yang terbaik untuk mempertahankan kedaulatan Lumajang. Hingga saat ini benteng pertahanan biting masih tetap ada akan keberadaanya.
Pada saat itu Lumajang menjadi ajang pertempuran dan banjir darah hingga Nambi turut gugur dalam peristiwa itu.
Beberapa situs purbakala, prasasti bersejarah, dokumen kuno dan cagar budaya yang memiliki keterkaitan dengan sejarah perkembangan Lumajang seharusnya bisa menjadi titik awal untuk mempelajari dan menggali informasi mengenai Lumajang secara lebih utuh dan mendalam.
Prasasti yang tertulis 1182, berisikan bahwa raja Kameswara pernah melakukan perjalanan dari kerajaan Kadiri menuju Gunung Semeru.
Prasasti ini ditemukan didaerah Ranu Kumbolo, kaki gunung Semeru.
Beberapa prasasti lain yang ditemukan dengan berat 300 kg ditemukan di desa Kertosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Prasasti itu berisikan “ Kaya Bhumi Sasiku” tahun 1112 Saka atau 1191 Masehi.
Prasasti lain yang bertahun 1297 Saka atau 1375 M, berisikan Hayam Wuruk melakukan perjalanan ke Lumajang pada tahun 1281 Saka atau 1359 Masehi.
Begitu pula Prasasti Mungkir yang ditemukan di desa PasruJambe Kecamatan Senduro, tertuliskan tahun 1381 Saka atau 1495 Masehi, menyatakan Manusia Osing menuju Pasrujambe.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar:
Masa sekarangnya gimana ?
Masih terkenal dengan kripik pisangnya nggak ? hehehehe
hebat sekali sejarahnya, mungkin lebih pas kalo di kasih gambar juga :D
MASIH ADAKAH ORANG YG PEDULI AKAN SERJARAH BANGSA INI.............?
bilamana sejarah bangsa ini punah dan terabaikan oleh negara,gimana tanggapan dan tindakan kita sebagai warga negara?akan terus diabaikan ataukah kita lestarikan peninggalan bangsa ni........................?
(1)prasasti Mulamalurung diterbitkan th 1177 Saka (1255 M)
(2)Prasasti Mulamalurung Tahun 1975 ditemukan 10 lempeng, dan tahun 2000 ditemukan 3 lempeng lagi (lempeng 2 sama dg salah 1 yg ditemukan th 1975, jd jumlah tetap 12 lempeng)
(3). Lempeng VII recto baris 1-3
- “........sira nara-
- ryya kirna. Saksat atmaja nira nararyya sminingrat. Pinratista juru lamajang.pinasangaken jagat palaka. Nka
- neng nagara lamajang.........” (Richadiana, 2001)
(4)artinya : ialah nararyya kirana sebaGai anak-nya nararyya sminingrat. berkedudukan sbg juru lamajang.pelindun seluruh dunia(wilayah) di kota (nagara) Lamajang (Munib, NB. 2011)
(5) nararyya Sangramawijaya mendirikan Majapahit tahun 1215 Saka (1293 M) prasasti pertamanya yg bs kita warisi Prasasti Kudadu (1216 Saka)
(6)Pararaton dan Kidung harsawijaya bilang klo ayahnya Nambi itu Arya Wiraraja. sedang Kidung Sorandaka bilang klo ayah Nambi itu Pranaraja namanya.. nah klo ayah Nambi itu nararyya Kirana dr mana asalnya ya?? mohon petunjuk.
(7)Nagarakrtagama bilang klo benteng pertahanan nambi di Pajarakan
(8)Prasasti angka tahun 1297 atau 1375 ini prasasti apa ya??? setahu saya yg menceritakan perjalanan ke Lamajang itu Kakawin Desawarnana alias Nagarakrtagama yg selesai ditulis th 1287 S (1365 M)
(9)Prasasti Pasrujambe th masehinya 1459 M. ap ad osingnya?
Posting Komentar